Jalan-Jalan di Kebun Binatang Bandung

Wah dah lama banget ga ngeblog. Jadi kikuk lagi. Akhirnya bisa ngeblog lagi deh. Setelah menyelesaikan semua tugas kuliah, akhirnya….

Kali ini ada beberapa oleh-oleh dari hasil jalan-jalan selama seminggu. Jalan-jalan di Bandung, Bogor, trus dilanjutkan ke jakarta. Pengalaman yang mengesankan walaupun dengan dana yang sangat minim. Lagi belajar jadi Backpackers nih..

Pertama, maennya yang dekat aja. Di tetangga kampus tercinta: Kebun Binatang Bandung. Selama kuliah hampir 7 tahun, baru kali ini berminat menjenguk tetangga yang terasing ini. Padahal setiap akhir minggu, keberadaan tetangga inilah yang menyebabkan kemacetan di samping kampus. Ini ada beberapa oleh-oleh:

Ini kandang pertama yang dikunjungi. Monyet ini sering kita lihat di hutan Jawa dan Bali. Bahkan keberadaannya sekarang sudah mengakibatkan konflik dengan penduduk karena memakan hasil panen petani. Hal ini disebabkan berkurangnya hutan yang menjadi habitat mereka. Keberadaannya masih banyak sehingga tidak dilindungi.

Burung ini sangat cantik. Ukurannya sangat besar. Tingginya kurang lebih 1 meter. Ada beberapa Kasuari d Bonbin ini. Tapi amat disayangkan kalau perawatannya sangat minim. Kandang hanya berukuran 4×4 meter dan makanan yang sangat memprihatinkan seperti yang terlihat di foto berikut ini.

Burung Kasuari yang lumpuh karena perawatan yang tidak memadai.

Makanan burung kasuari yang sudah membusuk. Airnya juga kotor sekali. Pantas burungnya jadi lumpuh.

Monyet lucu yang sangangnya lupa namanya. Sangat jinak pada pengunjung.

Orang Utan yang sengsara. Kerjanya makan saja. Makanan ini diberikan oleh para pengunjung. Mungkin maksud pengunjung baik, tapi akibatnya sangat fatal. Makanan yang diberikan menyebabkan Orang Utan jadi kegemukan. Karena kegemukan ini dia sangat kesulitan untuk bergerak. Jadi kerjanya hanya duduk sambil makan. Padahal di pinggir kandang telah terpampang pengumuman yang melarang pengunjung memberi makanan. Tapi kenapa di langgar yah?? Anehnya lagi banyak anak-anak yang menyebut Gorila. Menyedihkannya lagi orang tua yang mendampingi tidak melakukan koreksi. Beginilah nasib penerus bangsa yang kehilangan pengetahuannya tentang bangsanya sendiri sejak dini akibat film Holliwood yang tidak bisa diserap secara cerdas.

Elang jawa yang sangat terancam. Saat ini hanya ditemukan di Gunung Halimun dan Gunung Salak. Satu-satunya hutan tropis yang masih ada di Jawa.

Kijang jinak yang sangat narsis.

Lingkungan Kebun Binatang. Sangat nyaman untuk santai keluarga. Makanya pas liburan jadi rame banget.

Ini dia mahluk yang karena suaranya yang melengking mengingatkan kita seakan berada di tengah hutan belantara. Sayang keberadaannya terancam punah karena maraknya perluasan areal kelapa sawit di Kalimantan.

Monyet yang kelihatan hopeless. Mungkin niatnya sama dengan binatang pada film Madagaskar. Melarikan diri….

Ini dia sapi yang tetap kelihatan cool..

Kekenyangan karena makan McD yah?? Ternyata bukan. Inilah salah satu ketidakpedulian dari pengunjung. Membuang sampah sembarangan. Karena sampah inilah di beberapa sudut, kebun binatang kelihatan jorok.

Secara umum tempat ini layak untuk dikunjungi. Suasananya nyaman walaupun berada di tengak kota. Tapi amat disayangkan jika perawatan binatangnya terlihat minim. Beberapa binatang kelihatan kelaparan karena lama tidak mendapatkan makanan. Bahkan pada stan ular, makanan yang berupa katak terlihat membusuk sehingga menimbulkan bau yang kurang sedap. Padahal pengunjungnya lumayan ramai. Apalagi pada akhir pekan menyebabkan lalu lintas di sekitar kebun binatang menjadi macet. Setiap pengunjung dikenakan tiket 10 ribu rupiah, jauh lebih mahal dari Kebun Binatang ragunan yang cuman 3 ribu. Kasihan potensi yang begitu besar ini tidak dimanfaatkan oleh pemda untuk menambah pendapatannya. Selain itu perlu dikembangkan sikap pengunjung untuk bersama menjaga ketertiban dan kebersihan. Patuhilah semua petunjuk di dalam Kebun Binatang. Agar kita sama-sama nyaman. Selamat berkunjung kalau ada kesempatan..